Sunday, October 9, 2011

Melayu, why you so like that?

I have been wanting to write about this issue but I never had the time to write. And it is something that is making me so sad when hearing these kind of issues. What's more hurtful is those involved are generally malays, my own race.

Buang anak dalam tong sampah (my opinion on this, read here)
Seks di luar tabi'i
Seks sumbang muhrim
Dera anak
Bunuh mak, bapak, atok, nenek dan sedara mara
Rogol adik-beradik, anak-beranak
Dadah sana sini
And the latest one, liwat own son yang berumur 23 HARI. Read here.

Tak payah la sebut tentang agama. Ini bukan soal tak cukup ajaran agama. Binatang yang takder agama pun sayang anak beranak. Bukan soal agama tapi soal bangsa. Bangsa melayu adalah bangsa yang paling lemah. Sad but true.

Kita banyak hidup mengaharapkan privilege bumiputra. Tanpa allocation for bumiputera mampu kah kita ke hadapan bertentangan dengan orang bukan bangsa kita? Di luar sana our leaders sibuk mempertahankan hak hak orang melayu, Tapi, kita berhak ke dapat kan hak hak tu? We rely on our leaders to fight for our rights, Do we really fight for it? Work our ass for it? No. We expect other people to work hard FOR you.

Sebab itu kita mundur. Sebab itu kita tak pernah maju. OK, off topic a bit.

Dalam dunia dadah, orang lain jadi kaya sebab jadi pusher (business), orang kita yang ambik dan membinasakan diri.
Dalam dunia pelacuran, orang lain jadi kaya sebab provide pompuan pompuan (business), orang kita yang dtg dan hire pompuan pompuan tu
Dalam dunia perniagaan in BIG corporations, konon dominated by malays because it is a malay business example like takaful insurance. Memang orang melayu yang banyak, tapi yang level bawah-bawah. But checkout the managerial levels? Semua bukan orang kita. I have seen enough.

Takaful insurance is something yang kita can take advantage of because we are muslims and we are more familiar with our own syariah rules. In my previous company that I worked with, the takaful experts are two non-muslims, semua bukan orang kita.

We never take the opportunities that we have. Sebab kita hanya duduk untuk tunggu hak kita sebagai orang melayu. Sambil tu kita buat aktiviti-aktiviti/ perkara-perkara yang terkutuk. Of coz la not ALL malays, but generally la. Melayu sangat synonim dengan perkataan-perkataan ni:

Malas
Dadah
Buang anak
Rogol
Dengki
Gossip

Kenapa melayu? Why you so like that?

(Eh Gossip tu saya pun suka. Saya kan Melayu? :p)
pic from: letmefindout.webs.com

2 comments:

Anonymous said...

I couldn't agree with you more .
I think this is reality a lot of malays still doesn't get it .
Hopefully the rise of younger population who in my opinion truly gets it but still significantly small will change the future but still long way down the road .
But then you have to start somewhere right ?

Izrin said...

Yes, you are right, we have to start somewhere for the future of the next generation. Hopefully it gets in the mind of the youngsters. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...